Kamis, 24 Februari 2011

ttg 'amarah'

Ada seorang tuan menyukai bunga anggrek. Pada suatu hari ketika hendak pergi berkelana, dia berpesan kepada bawahannya, harus hati-hati merawat bunga anggreknya.

Selama kepergiannya, bawahannya dengan teliti memelihara bunga-bunga anggrek tersebut. Namun, pada suatu hari ketika sedang menyiram bunga anggrek tersebut, tanpa sengaja menyenggol rak-rak pohon tersebut sehingga semua pohon anggrek berjatuhan dan pot anggrek tersebut pecah berantakan dan pohon anggrek berserakan.



Para bawahannya yang sangat ketakutan, bermaksud menunggu tuannya pulang dan meminta maaf sambil menunggu hukuman yang akan mereka terima.

Setelah sang tuan pulang mendengar kabar itu, lalu memanggil para bawahannya, dia tidak marah kepada mereka, bahkan berkata, "Saya menanam bunga anggrek, alasan pertama adalah untuk dipersembahkan kepada orang yang suka melihatnya, dan yang kedua adalah untuk memperindah lingkungan di daerah ini, bukan demi untuk marah saya menanam pohon anggrek ini."

Perkataan tuan ini sungguh benar, "Bukan demi untuk marah menanam pohon anggrek."

Dia bisa demikian toleran, karena walaupun menyukai bunga anggrek, tetapi di hatinya tidak ada rasa keterikatan akan bunga anggrek. Oleh sebab itu ketika dia kehilangan bunga-bunga anggrek tsb, tidak menimbulkan kemarahan dalam hatinya.

Sedangkan kita dalam kehidupan kita, sering terlalu banyak kekhawatiran, terlalu peduli pada kehilangan & memperoleh, sehingga menyebabkan keadaan emosi kita tidak stabil. Kita merasa tidak bahagia.

Maka seandainya kita sedang marah, kita bisa berpikir sejenak,
"Bukan demi marah menjadi sahabat."
"Bukan demi marah menjadi suami istri."
"Bukan demi marah melahirkan dan mendidik anak."
Maka kita bisa mencairkan rasa marah & kesusahan yang ada dalam hati kita & berubah menjadi damai.

Sahabat....
Setelah membaca artikel ini, ketika hendak bertengkar dengan keluarga, saudara, & sahabat, harus ingat perjumpaan kalian, bukan demi untuk rasa marah.

1 komentar:

Abu Kila mengatakan...

betul um....
aku menikahimu bukan untuk sebuah marah tetapi sebuah cinta yg tak lekang oleh jaman...