Kamis, 03 Februari 2011

CERITA 3 SAHABAT

Dimana ada tempat yang Ok buat ngobrol sampai puas pasti ada trio wek-wek yaitu Yeni, Dina dan Feni. Mereka bertiga bersahabat dari masih kuliah. Kemana aja mereka selalu bersama-sama (“nga bosan tuh”). Sampai bekerja pun, entah disengaja atau kebetulan saja mereka diterima bekerja dalam satu perusahaan. Yeni bekerja sebagai Finance Manager, Feni Ka Bag Purcashing dan Dina sendiri bagian Personalia. Kelihatannya mereka asyik dengan pekerjaannya masing-masing dan kelihatannya juga mereka orang-orang yang hidup tanpa ada beban masalah. Ya, mereka terlihat enjoy menikmati hari-harinya.


Namun suatu hari, Dina datang padaku dan bercerita banyak hal, terutama kehidupan rumah tangganya yang bisa dibilang tidak bahagia. Dia harus jauh dari anak dan suaminya. Padahal untuk bersama dengan anak dan suaminya adalah hal yang mudah dia lakukan, tapi sepertinya ada dinding yang tinggi menghalanginya, dan dia tidak dapat berbuat apa-apa, katanya “aku hanya menunggu doa yang terkabulkan, semoga ini semua dapat segera terwujud, bantu aku dalam doa ya”. Iya pasti, aku mengangguk pelan sambil memandang ke Dina. Tidak kusangka, Dina yang selalu terlihat tegar, ternyata menyimpan duka dan kesedihan yang dalam.
Seminggu kemudian ketika aku jjs disebuah Mall yang cukup bergengsi di salah satu sudut kota Jakarta. Aku melihat Feni duduk seorang diri di Bento Cafe, kemudian aku menyapa dan mendekatinya. “Hai Fen sendirian aja, ganggu nga?” terlihat sekali di wajah Feni ada yang dipikirkan. “Eh Denok!” iya aku lagi pengen sendirian aja, merenung cari wangsit bukan pangsit hehehe. (Feni sempat-sempatnya ngajak bercanda). Dan Feni mulai bercerita panjang lebar. Dia rindu kekasihnya yang ada di Negeri paman Sam. Rencananya meried di tahun ini gagal,wa kekasihnya sibuk bekerja dan belum ada waktu untuk rencana tersebut. Kekasihnya Feni orang bule, ganteng, tajir, baik pokoknya Ok banget deh. Cocok dengan Feni yang cantik, lemah lembut dan tajir juga. Pasangan yang ideal neh. Ternyata, itu semua tidak menjamin kebahagian seseorang.
Lain halnya dengan Dina dan Feni. Yeni juga pernah bercerita pada ku. Dia tipe orang yang gila kerja. Mottonya hidup buat dia untuk bekerja, sampai akhirnya dia menyadari bahwa dia harus segera berlabuh. Dan orangtuanya pun sudah sering sekali mempertanyakan kapan meried. Dina terlihat stress sekali jika dikasih pertanyaan tersebut “meried!” pacar aja nga punya terus mo meried sama siapa.
Ketiga sahabat itu punya cerita masing-masing, tapi kenapa mereka tidak saling bercerita tentang masalah dan bebannya masing-masing. Setiap aku tanyakan itu ke mereka, jawabnya sama “aku ngga mau masalahku jadi beban sahabatku, karna sahabatku punya masalah yang cukup berat juga”. Inilah kehidupan, penuh dengan cerita atau dunia panggung sandiwara katanya lagu Iwan Fals.

Tidak ada komentar: