Minggu, 08 Mei 2011

SEBUAH CERITA YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR (Tentang Ayah. Part2)

Hati ini terasa sakit, perih, pedih Dan sedih.
Bagaimana tidak. Kami berusaha membantunya. Namun apa yg kami dapat. Ternyata umpatan, kata-kata kasar yg keluar dari bibirnya. Bahkan kami diusirnya. Astagfirulloh....

Sejak Ayah sakit tepatnya Tgl 6 April 2011. Hingga hari ini sudah 1 bulan lebih 2 hari. Hampir setiap hari mendengar Bunda menangis.. Atas permintaan bunda juga lah. Akhirnya aku segera pulang keJkt.

Jumat yang mendung, waktu itu tgl 6 Mei 2011, tepat sekali 1 bulan sejak Ayah jatuh sakit. Aku brgkt kembali keJkt. Dalam perjalananku... Aku berharap akan mendapatkan kado terindah dihari ultahku yg jatuh pada tgl 7 Mei 2011. Harapanku adalah "Seb.Pengakuan Dosa Ayah"



Didalam hayalanku juga. Aku akan meniup lilin dan memakan Kue Blackflores made in Daniel Bekry Favorite ku. Namun Harapan juga hayalan tidak dapat aku wujudkan.

Tepat dihari Ultahku... Kami berkumpul utk membicarakan tentang Ayah. Ak, adikku dan Bunda. Untuk yang kesekian kalinya, kami menanyakan tentang hub.Ayah dengan seorang wanita dg inisial P. Krn info yang aku dapat bahwa Ayah telah menikah sirih dg P.

Kami semua sangat sayang Ayah. Yang kami inginkan hanyalah ketenangan juga kebahagiaan. Kami ingin Ayah dapat mengakui kesalahannya, dan berjiwa besar pada apa yang sdh dia lakukan. Kami juga ingin ada jalan keluar utk masalah ini, jalan keluar yg terbaik untuk semuanya.

Tapi apa yang kami dapat.. Ayah merasa anak-anaknya telah menghakiminya... telah menyudutkannya... Bahkan kami dituduh ingin membuat Ayah mati karna kondisi kesehatannya yang buruk sekarang ini disebabkan anak-anaknya yang telah bersikap kurang ajar dan tidak memiliki rasa hormat sedikitpun kepada orangtua.

Astagfirulloh... MasyaAllah... Aku berulang-ulang kali menyebut nama Mu Ya Allah...
Siapa sebenarnya yang Ada dihadapanku ini?
Sejenak aku memandang mata adikku juga Bunda.
Semua terdiam bisu. Tidak dapat berkata apa-apa.

Bahkan ketika Ayah memukul-mukul tangannya kedinding... Berteriak-teriak... Mengumpat... Mencaci maki... Menendang headdasbor tempat tidur... Hingga mengenai Aquarium. Ak dan adikku hanya diam membisu... Sedangkan bunda yang berada disamping kananku panik melihat reaksi Ayah. Dan berkali-kali Bunda berusaha untuk menenangkan Ayah.

Dalam hatiku.. Ya... Allah... Apa yang harus aku lakukan... Jalan apa yg terbaik utk semuanya.
Kemudian dengan hati-hatinya adikku berusaha untuk menjelaskan semua ini. Agar tidak Ada kesalahpahaman. Namun bukannya membaik. Tapi malah menjadi-jadi.

"Jangan urusi masalah Bpk dan Ibu, Semuanya sdh selesai. Urusi saja urusan kalian sendiri, kalian sdh besar-besar". "Pergi kalian... Bpk tidak akan mengakui kalian anak bpk".

Utk yang ketiga kalinya aku diusir sprt ini. Dan dgn respon yang sama sprt yang sudah-sudah. Bunda hanya diam. Tidak berusaha utk meluruskan masalah ini. Yang Ada aku juga adikku semakin disudutkan oleh Bunda. MasyaAllah... Apa maksud dari semua ini....

Seketika itu aku lgs menarik tangan adikku. Sambil berkta "ayo bhi kita pergi dari sini".
Kemudian kami (ak dan adikku) sepakat. Menganggap masalah ini CLEAR. Kita tidak akan pernah mengurusi urusan Ayah & Bunda lagi.
Maafkan kami Ayah... Bunda...
Kami sangat sayang pada Ayah dan Bunda.
Kami akan lakukan apa yang Ayah mau....

Aku segera berkemas... Dan merubah jadwal flight...
Didalam perjalanan keAirport rasanya aku ingin menangis saja.

"Abii... Key... Aku ingin kalian Ada disini bersama-sama. Peluk umi erat-erat... Jangan tinggalkan umi sendiri".

Kubunuh waktu agar aku tidak menangis dengan menulis. Disinilah kutulis semua apa yang aku rasakan.

Dan aku yakin semua ini belum berakhir....
SEBUAH CERITA YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR...

Tidak ada komentar: